December 29, 2009

Situasi I

Salam... ukhuwwah fillah...


Suatu tengah hari yang damai, saya di dapur baru selesai makan. Tiba-tiba pintu dapur diketuk orang. Ada suara orang beri salam juga. Saya pandang kakak, kakak pandang saya. Suspense.

Saya beranikan diri menjenguk di tingkap dapur. Ada seorang wanita India Muslim dengan dua anak lelakinya. Comot dan nampak busuk.

"Adik, boleh beri air minum sikit? Akak haus sangat ni."

"Err... ya... kejap."

Saya beri isyarat pada kakak yang orang itu mahu minum air. Kakak balas dengan isyarat bagi ikut tingka pintu saja. Jangan buka kuncinya. Saya angguk.

Air dihulur dan anak-anak wanita itu berlari dan berebut-rebut mencapai gelas dari celah-celah jeriji tingkap. Abangnya (saya kira) minum dahulu dan tinggal separuh, diberi pada adiknya. Saya tersentuh, amat.

Sambil itu wanita tadi (ibu mereka) melihat saja sambil mengunjukkan sesuatu. Saya fikir pistol atau pisau (berjaga-jaga), tapi rupanya bukan. Wanita itu mengeluarkan sepasang kerongsang kuning dari begnya.

"Adik nak beli ni, dik? Lima ringgit saja. Belilah, kesian diorang dua, mau beli makan."

"Err...takpe, takpe kak. Terima kasih ye."

Selesai si adik minum, dia menghulurkan gelas kosong kepada saya semula. Si abang pula kata, "Kak, makanan ada kak? Lapar laa..."

Oh...saya tak tahu nak jawab apa. Bukan takut nak menolong, tapi ya-lah... zaman sekarang macam-macam boleh jadi. Pencuri berlakon jadi orang miskin, pembunuh berlagak jadi pengemis. Saya pandang kakak saya. Dia geleng. Maksudnya, jangan beri makanan. Takkan nak menghidang nasi di tangga rumah pula. Nak buka pintu, saya tak berani.

Akhirnya, kami ke hadapan saja tinggalkan mereka. Kasihan, ya memang kasihan. Tapi saya juga bukan kejam. Mereka boleh jadi apa saja.

Sekali lagi kami jenguk ke dapur, mereka sudah tiada. Saya mengeluh, entah lega atau menyesal tak beri mereka makanan.

Kakak saya tiba-tiba kata, "Biskut kering tu ada lagi kan? At least benda yang dibungkus, biarlah diorang bawak balik. Kenapa kita tak teringat nak bagi tadi ya? "

Saya jungkit bahu. Saya pun lupa.

Kalau kalian berada dalam situasi ini, apa tindakan kalian? Wajarkah tindakan saya yang demikian demi keselamatan, atau saya sudah berlaku kejam?

December 19, 2009

Trilogi Hati Mati




I

Semalam saya happy sekejap
Dah lama saya ketawa
Lalu semalam saya bekerja
Seronok rasanya
Working with a new bunch of friends
Gained me with something new

Sambil bekerja saya menimba ilmu
Saya lebih suka begitu

But yesterday was a bad day too
Didn't know what happened
It just started out of nowhere
But I faced it hard though
And got over it for good

Jadi saya tak risau lagi
Dan saya tahu
The person to be blamed was not you


II

Hari ni pun saya happy lagi
Ada suara yang tak pernah kedengaran
Berkumandang hari ini
Selain tu saya sempat beli sesuatu
untuk hari lahir mama lagi seminggu
Tiba-tiba saya teringat mama pesan
Don't laugh too much and never be too happy
Nanti berakhir dengan air mata
Betul cakap mama

Cause it happened as what she said
I cried myself in the night
Found out the truth that I've known long ago

Ya, saya terfikirkan kamu
Entah kenapa saya pun tak tahu
I knew 'that' part of you
and I don't give a damn
Whoever you are, I'd still love you
If you won't love me back, even
Allow me to be close to you
I'll be your friend
I'll be a good listener to you



III

Esok saya tak tahu lagi apa nak jadi
Saya doakan yang baik-baik saja
Untuk saya dan kamu
Yang pasti saya tak mahu menangis
Gonna save my tears for another day
Tuhan pun tahu
dan Dia pun sayang kamu.

Saya juga.
Apa pun kamu.


Betul.

December 10, 2009

Closer

The closer you get
the better it feels...
The farther you walk
the worse I melt...

But I don't long for you, babe...
I really don't...

Whatever you are...





Whom ever you're with...



*Hey... I already got myself this... so, fuck you...





Yeah.

December 3, 2009

F.R.A.G.I.L.E.





Hujan turun lagi
Satu hari tak berhenti
Lagu di mp3 tak diam bernyanyi
Rentak ska berdansa lagi
Menarikan emosi
My heart is so fragile
but then
kamu tak tahu
After every people
the only person i think about
is you...

Tahu...

"I close my eyes
and all I see is you...
"

Aku tak tipu
Cause' when times are hard
I always think of you

Tapi entah kenapalah
We got so far away
each and every single day...


Susahnya nak terucap
You know
Words are hard to say
When you really want to

Bukan banyak...
Satu empat tiga...
Itu saja...


Ya
betul
tak boleh
walau aku pejam mata
aku masih dapat lihat




......kamu.

December 2, 2009

INISIASI TERBUTUHKAN

Salam... ukhuwwah fillah...

Korban yang baru sudah, mulanya tak tahu apa yang aku korbankan. Tapi kau datang pagi itu dengan tangisan syahdu, aku tersedar dari awangan. Demi kamu-lah korbanku itu aku curahkan. Kau, ya kamu...

Waktu dan enak empuk kesempatan bermalas-malasan. Kali ini aku tidak pilih begitu. Pengorbanan-lah itu.

Selamat datang ke dunia buat kamu, si kecil. Nanti membesar-lah kau dewasa, jadi seperti aku kalau kau mahu. Tapi jangan jadi aku yang itu, tak usah-lah. Aku pun tidak mahu.

Oh, lupa...aku beroleh anak saudara baru, lahir dia seminggu lalu, yang ini pertama berangka satu. Sambut-lah dunia...

Korbanku pada waktu, korbanku pada kamu. Tapi inisiasi yang terbutuhkan buat aku sesal sedikit, malah banyak. Kerana tidak padan apa yang aku korbankan dengan yang aku terima kembali sebagai balasan.

Inisiasi terbutuhkan... serius.
Get a Cursor! ZingerBug.com - Comments, glitter graphics, cursors, and more!